Muara
Tebo, Disdikbud - Indonesia termasuk negara yang terdampak pandemi Covid-19.
Berdasarkan surat edaran pemerintah pusat maupun daerah untuk meliburkan
seluruh siswa di setiap jenjang satuan pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA dan
sampai Perguruan Tinggi.
Tidak
ada pembelajaran seperti mana biasanya di kelas, melainkan pembelajaran secara
mandiri yang harus diberikan oleh guru kepada setiap siswa. Seperti yang
dilakukan oleh Hepi Kurniati, S.Pd, guru SMPN 1 Kabupaten Tebo, ia harus
memutar otak agar pembelajaran jarak jauh ini efektif dan menarik bagi siswa
untuk dapat mengikuti dan tidak menjadi beban bagi mereka di setiap
pembelajaran.
“Kebetulan
saya sudah dilatih oleh Program PINTAR Tanoto Foundation bagaimana melaksanakan
pembelajaran jarak jauh (PJJ),” tukas Hepi.
Dalam
benak Hepi, pertama adalah pembelajaran melalui media WhatsApp kelas dan
e-mail.
Ini
saya lakukan sudah berjalan 3 hari dari beredarnya surat libur dari pemerintah
daerah. Di hari pertama sungguh melelahkan pada saat kita menjawab setiap
pertanyaan dan meluangkan waktu lebih bersama smartphone dan laptop. Ditambah
dengan belum terbiasanya mereka menggunakan e-mail pada saat mengirim atau
mengunggah tugas yang diberikan.
Seiring
waktu berjalan dan memasuki hari keempat semua berjalan semakin lancar, siswa
sudah siap dengan handphone untuk menunggu pembelajaran dari guru.
Langkah
pembelajaran dari rumah yang dilakukan Ibu Hepi adalah sebagai berikut:
1.
Memastikan
semua siswa bergabung di WhatsApp kelas, disana saya memberikan tugas mandiri,
lembar kerja serta rubrik penilaian yang akan saya lakukan terhadap tugas
mandiri yang dikerjakan siswa.
2.
Melalui
percakapan di WhatsApp, saya meminta siswa untuk membuat sebuah proyek yang
berhubungan dengan materi yang telah diberikan sebelumnya yaitu bangun ruang
sisi lengkung (bola) dengan mengubahnya menjadi sebuah cerita bergambar (komik)
semenarik mungkin dengan karakter dari imajinasi sendiri atau dari animasi yang
sudah ada sehingga membuat orang tertarik untuk membacanya.
3.
Selain
dari penjelasan yang saya berikan melalui WhatsApp, saya pertegas kembali
melalui pesan suara di WhatsApp, untuk memberikan saran pada siswa untuk
mencari informasi tambahan ke berbagai sumber di internet mengenai definisi
bola, identifikasi unsur-unsur bola, sifat-sifat bola, luas permukaan bola dan
volume bola serta benda-benda apa saja yang ada di lingkungan sekitar yang
berhubungan dengan materi bangun ruang sisi lengkung (bola).
4.
Saya
mengingatkan kepada siswa untuk mendokumentasikan setiap kegiatan dari
pembuatan proyek tersebut dimulai dari alat dan bahan yang digunakan, langkah
kerja dan hasil akhir dalam bentuk foto dan video.
5.
Memastikan
tugas dikumpulkan tepat waktu sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan dan mengirim melalui email atau WhatsApp.
Di
luar dugaan ternyata siswa bisa menjadi animator yang tidak kalah keren dari
animator yang handal, ada bakat terpendam yang selama ini tidak tersalurkan.
Muncul karakter-karakter dan cerita- cerita yang menarik hasil dari kekreatifan
dan imajinasi mereka didalam cerita bergambar (komik) yang dapat mereka
hubungkan dengan materi yang telah ditentukan.
Matematika
yang notabene pelajaran yang membosankan dan sulit, menjadi menarik yang dapat
dikemas dalam bentuk cerita bergambar (komik). Terlihat dari hasil refleksi
setelah pembelajaran usai.
“Tidak
saya sangka, saya bisa membuat ini,” ujar Naura.
“Ya,
saya juga,” kata Natania.
“Senang
sekali bisa menggambar anime di pelajaran matematika,” pungkas Cindy.
Ternyata
jika guru mau sedikit saja mengeluarkan ide dan berusaha mendorong kreativitas
siswa, akan muncul bakat-bakat terpendam yang selama ini tidak diketahui.
Terbukti dari hasil proyek siswa-siswa SMP di Tebo di luar dugaan bisa menjadi
seorang “Animator”.
Ditulis oleh: Hepi
Kurniati. S.Pd
Guru SMP Negeri 1 Kabupaten
Tebo