Pandemi
membuat guru kreatif dalam melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Berbagai
macam cara dilakukan untuk terus memberikan pelajaran kepada peserta didik.
Kreatifitas
mengajar dari rumah yang awalnya terpaksa akan menjadi biasa. Tidak ada yang
tahu pasti kapan pandemi akan berakhir. Pengalaman mengajar jarak jauh sekarang
akan menjadi pengalaman yang sangat berarti bagi guru di Indonesia.
Setelah
saya mendapatkan pelatihan pembelajaran daring Program PINTAR Tanoto
Foundation, sekarang saya terbiasa mengajar menggunakan zoom walaupun banyak
kendala, seperti jaringan dan lainnya.
Saat
ini saya seringnya menggunakan WhatsApp Group (WAG) untuk proses pembelajaran
jarak jauh. Sedangkan untuk Penilaian Harian (PH), Penilaian Akhir Semester
(PAS) dan Penilaian Akhir Tahun (PAT) daring menggunakan Google Form.
Beri Siswa Pertanyaan
Pembuka
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) KD. 3.1 materi IPS kelas IX semester 1 tentang
menelaah perubahan keruangan dan interaksi antar ruang negara-negara Asia dan
benua lainnya yang diakibatkan faktor alam, manusia dan pengaruhnya terhadap
keberlangsungan kehidupan manusia dalam ekonomi, sosial, pendidikan dan
politik.
Model
PJJ yang saya gunakan adalah WAG, Google Form dan Video Pembelajaran. Metode
yang digunakan adalah ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan.
Pada
kegiatan pendahuluan di WAG, guru dan siswa saling sapa dan menanyakan kabar
dan kesehatan. Tidak lupa mengingatkan prosedur kesehatan untuk mencegah
covid-19. Setelah itu saya menanyakan kepada siswa tentang apa yang mereka
ketahui tentang benua yang ada di dunia dan samudera. Mereka menjawab
menggunakan voice note dan dikirimkan ke WAG.
“Benua
adalah daratan yang sangat luas dan dikelilingi lautan bu,” ujar Aulia Juwita
Putri mantap.
“Ada
benua apa saja di dunia ini,” tanya saya.
“Benua
Asia, Amerika, Afrika, Australia, dan Eropa bu,” kata Randi, siswa yang lain.
Tayangkan Video
Pembelajaran untuk Mengenal Benua
Setelah
pendahuluan, dilanjutkan dengan kegiatan inti, saya menayangkan materi berupa
presentasi dan video tentang Benua dan Samudra. Mengajak mereka berkeliling
dunia melalui tayangan video tentang benua-benua yang ada di dunia. Kemudian
mengajak siswa untuk diskusi secara aktif. Mereka diminta untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan dari teman-temannya secara pleno.
“Jadi
berdasarkan video yang saya tonton teori yang menyebutkan terbentuknya benua
yang mana yang paling benar?,” tanya Randi Pratama, salah satu siswa kelas IX
A.
Saya
meminta siswa lain untuk menjawab, sebelum saya menyampaikan tentang teori yang
tepat. Menurut Putri, “Teori yang benar adalah teori lempeng bumi karena ada
pergerakan yang mempengaruhi,” ujarnya.
Selanjutnya
saya menyampaikan bahwa teori yang mendekati kebenaran adalah teori Pergeseran
Lempeng bumi, ini dibuktikan dengan terjadinya pergerakan tiap tahun pada
daratan pada saat pergeseran lempeng (dalam bentuk gempa bumi).
Membuat Laporan
Sederhana dan Unggah Video Pembelajaran ke YouTube
Tahap
berikutnya, saya meminta siswa membuat laporan sederhana kenapa terjadinya
benua dan teori mana yang mendekati kebenaran.
“Terjadi
proses terbentuknya benua, awalnya benua itu hanya satu, karena terjadi
pergeseran lempeng sehingga terpisah antara satu benua dengan benua lainnya,
karena terus terjadi pergeseran sekarang menjadi enam benua,” ujar Septi, salah
seorang siswi.
Kemudian,
tahap berikutnya adalah mendorong komunikasi antara siswa dengan siswa lainnya
dan siswa dengan guru di WhatsApp, siswa diberikan tugas selama satu minggu
untuk menuangkan kembali isi materi video yang telah mereka tonton ke dalam
sebuah video yang diunggah ke YouTube.
Video
yang dibuat durasinya paling lama dua menit, kemudian setiap siswa diminta
mengirimkan tautan videonya ke WhatsApp dan mengunggahnya ke media sosial yang
dimiliki dengan menandai gurunya.
Pada
tahap penutupan pembelajaran, saya mendorong siswa untuk memberikan kesimpulan
setelah dipastikan mereka memahami materi yang dibahas. Lalu dibagikan daftar
hadir berupa angket tentang refleksi serta umpan balik PJJ melalui Google Form.
Siswa diminta menanggapi tentang kejelasan materi yang disampaikan.
Sebagian
siswa memberi tanggapan positif atas pembelajaran yang dilakukan, seperti yang
diungkapkan Septi salah satu siswi kelas tersebut bahwa dia merasa senang
walaupun hanya melalui WAG pembelajaran tetap seru karena bisa menonton vidio
pembelajaran yang menarik dan bisa mengasah kemampuan untuk mengungkapkan
pendapat melalui vidio yang saya buat.
Septi,
Putri, dan Randi mengaku walaupun pembelajarannya dilaksanakan secara daring
namun pembelajaran sangat hidup, karena adanya interaksi guru dan siswa.
“Senang,
tetap jalan komunikasinya,” ujar Randi.
Poin
pengembangan pembelajaran lainnya adalah siswa dapat mempelajari karakteristik
dari masing-masing benua, misalnya benua Eropa kenapa disebut benua biru,
kenapa benua Amerika disebut benua merah.
Oleh:
Susi Enimiaty, S.Pd - Guru SMPN 7 Tanjung Jabung Timur/ Fasda Program PINTAR
Tanoto Foundation