Dinas Dikbudpora Kab. Tebo
Selamat datang di situs resmi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tebo Provinsi Jambi


Muara Tebo, Disdikbud - Semakin canggihnya teknologi dan komunikasi pada abad sekarang ini membuat generasi milenial fokus pada telepon pintar mereka (HP), dari bermain game online sampai aktif di media sosial. Salah satu hal negatif dari perilaku ini adalah kurangya pembentukan karakter, kreativitas dan interaksi sosial. 

Maka dari itu SMP Negeri 33 Kabupaten Tebo berusaha mengimbangi kebiasaan tersebut dengan melakukan pembelajaran praktek yang menarik seperti membuat batik. Banyak perilaku baik yang kita dapatkan untuk menumbuhkan karakter peserta didik ke arah yang lebih baik.

Mengenal Batik dengan Teknik Jumputan (Tie Dye)

Batik adalah karya seni yang sudah menjadi jati diri bangsa Indonesia. Dengan belajar membatik peserta didik secara tidak langsung sudah mengenal warisan budaya Indonesia dan belajar mencintai serta melestarikannya. Batik bisa dibuat dengan cara ditulis menggunakan lilin (malam), dengan cara dicap bahkan ada yang diprint dalam bentuk partai besar. Teknik-teknik tersebut tentunya sedikit susah apabila kita aplikasikan di sekolah terutama pada jenjang SMP, sehingga saya mengambil langkah untuk mengajarkan batik pada anak dengan teknik yang mudah yaitu teknik jumputan (ikat celup) atau tie dye. Adapun bahan dan alat yang kita perlukan dalam membuat batik jumputan adalah kain katun atau kain mori putih, s,oda kue pewarna tekstil (wantex), garam dapur, air panas, wadah tempat pewarna, tali, karet, benang, kelereng atau biji-bijjian lainnya sesuai keinginan. 

Cara Membuat Batik Jumputan (Tie Dye) 

Hal pertama yang kita lakukan adalah merendam kain katun atau mori dengan air panas yang telah diampur dengan soda kue supaya lilin pada kain tersebut terlepas sehingga perwarna bisa meresap secara maksimal kemudian kain kita keringkan. Selanjutnya kita bisa menyiapkan beberapa pewarna ke dalam beberapa wadah yang sudah berisi air panas hanya 100 ml untuk  satu bungkus pewarna kemudian kita larutkan dan ditambah dengan garam untuk menguatkan pewarna, selanjutnya pewarna kita pindahkan ke dalam botol air mineral bekas yang sudah dibersihkan dan dilubangi bagian tutupnya. Langkah selanjutnya adalah membentuk kain supaya memiliki berbagai macam motif.

Banyak teknik sederhana yang bisa kita buat untuk medapatkan berbagai motif yang menarik. Peserta didik bisa melipat kain sesuai dengan kreasi sendiri dan menuangkan beberapa pewarna pada bagian-bagian lipatan kain tersebut  secara acak. 

Proses Pembuatan Batik Jumputan Di SMPN 33 Kabupaten Tebo

Cara selanjutnya peserta didik bisa mengikat lipatan kain yang telah dibuat pada beberapa bagian dengan tali supaya kain yang di ikat dengan tali tidak terkena pewarna (tetap berwarna putih). Ada lagi cara menarik yang bisa kita buat, kita bisa hanya melilit kain dengan menuangkan warna pada bagian-bagian yang berbeda. 

Bisa juga pada bagian-bagian tertentu kita beri kelereng atau biji kacang hijau dan kita ikat dengan karet untuk menimbulkan motif bulat-bulat. Peserta didik bisa mengembangkan teknik yang ada untuk mendapatkan motif yang beragam. Setelah memberi pewarna, tunggu hasilnya selama satu hari untuk hasil yang maksimal kemudian kain kita bentangkan, cuci dan diangin-anginkan (dijemur di tempat teduh).

Manfaat Praktik Membuat Batik Jumputan (Tie Dye)

Perilaku baik yang bisa kita terapkan pada pembuatan batik ini adalah menumbuhkan kreativitas peserta didik karena peserta didik bebas menuangkan ide motif yang ingin dibuat dan menuangkan warna sesuai dengan imajinasi mereka. Selain itu pembuatan  baik ini dilakukan secara berkelompok, peserta didik harus bekerjasama dengan anggota kelompok saling bertukar pikiran membagi tugas bahkan menunbuhkan sikap saling menghargai. Dengan berbagi langkah yang panjang peserta didik dilatih untuk bersabar dan menghargai setiap proses yang telah dilalui. 

Hasil Pembuatan Batik Jumputan (Tie Dye) di SMPN 33 Kabupaten Tebo

Hal paling mengejutkan yang didapatkan peserta didik terakhir adalah mereka akan penasaran dengan motif yang telah mereka buat pada saat mereka membentangkan kain sehingga bisa menimbulkan rasa bangga, puas dan percaya diri. Selain perilaku baik yang bisa kita ambil dalam membuat batik jumputan atau tie dye kita mendidik peserta didik berwira usaha apabila meraka mau mengembangkan ilmu-ilmu yang telah kita berikan.

Sebagai penutup marilah kita sebagai guru selalu memberikan perilaku baik yang sederhana yang bisa kita terapkan di lingkungan sekolah kita sesuai dengan bidang dan kemampuan kita miliki untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak Indonesia.

Penulis : Handesi N. Pasaribu, S. Pd. Gr. (Guru Mapel SMPN 33 Kabupaten Tebo)

 

Diberdayakan oleh Blogger.