SMP Negeri 2 Kabupaten Tebo terus menggalakkan program Pojok Baca Kelas, yang mana selain untuk meningkatkan semangat membaca siswa, juga menstimulus daya kreativitas siswa.
Siswa SMP Negeri 2 Tebo memanfaatkan buku Pojok Baca sebagai jendela pengetahuan dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan Covid-19 |
Muara Tebo, Disdikbud - Hal ini dilakukan mengingat belakangan ini ditengah kemajuan teknologi, minat membaca mulai memudar, para siswa cenderung lebih senang melihat informasi secara audio visual gerak, padahal membaca merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan.
Budaya membaca selain dapat meningkatkan memori, juga memiliki peran penting sebagai pembuka jendela dunia, karena pastinya dengan membaca akan menambah ilmu dan wawasan.
Diungkapkan Kepala SMP Negeri 2 Kabupaten Tebo, Wahyudi Dwi Muljono, S.Pd, bahwa pojok baca diterapkan dalam rangka pengembangan minat baca dan gerakan pembiasaan budaya baca (literasi,red) pada warga sekolah.
"Penyediaan pojok baca di setiap kelas dengan harapan dapat memotivasi warga sekolah khususnya peserta didik untuk lebih gemar membaca dan memiliki daya pikir yang baik, mendekatkan buku pada peserta didik, memberikan suasana baru di kelas sehingga peserta didik lebih tertarik membaca,"ujar Wahyudi Dwi Muljono, S.Pd.
Dengan adanya pojok baca inipun, siswa yang tadinya memiliki segudang alasan untuk melangkahkan kaki ke Perpustakaan, kini dalam kesehariannya dihadapkan dengan banyak buku yang menarik dipojok kelas, sehingga dengan sendirinya siswa mulai terbiasa untuk meluangkan waktu membaca.
Dalam penerapannya sendiri peserta didik dapat membaca di dalam kelas dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
"Harapan kedepannya membaca (literasi,red) bisa menjadi budaya warga sekolah, sehingga pojok baca bisa berfungsi dengan optimal,"tukasnya.
Pojok Baca Stimulus Pendidikan Estetis
Disamping itu menurut Wahyudi Dwi Muljono, S.Pd, pojok baca dapat menumbuhkan kreativitas peserta didik, karena pojok baca didesain sendiri oleh peserta didik dengan didampingi wali kelas.
Dimana selain menjadi penunjang pembelajaran dimasa pandemi sebagai wadah ilmu yang dapat diakses siswa secara mudah, juga menjadi stimulus dalam pendidikan estetis.
"Dengan kerja sama semua warga sekolah. Tiap kelas membuat pojok baca masing-masing dengan konsep, ide dan kreativitas yang bermakna, dimana masing-masing kelas mendesain pojok baca dan menciptakan suasana yang berbeda dalam kelas mereka, agar nyaman dan menjadi tempat yang menarik untuk peserta didik membaca,"paparnya
Pembuatan pojok baca memang terlihat sederhana, tetapi sangat menarik dan memiliki nilai estetika, misalnya dengan mengecat dinding kelas menjadi warna-warni, memanfaatkan kertas kado sebagai ornamen, melukis bermakna di dinding, bahkan pemanfaatan plastik gelas bekas air minum mineral yang dikombinasi kertas manila menjadi gantungan, bunga, dan bentuk lainnya.
Menariknya, setelah sarana pojok baca selesai maka diletakkan beragam buku bacaan dengan aneka judul, yang mana selain buku perpustakaan, siswa pun tergerak untuk menyumbangkan buku sebagai koleksi pojok baca kelasnya.
Salah satu siswi SMP Negeri 2 Kabupaten Tebo, Maulida Khimalaya mengatakan bahwa dengan adanya Pojok Baca ini, ia sekarang memiliki wawasan baru yang sebelumnya tidak pernah diketahuinya.
"Adanya pojok baca ini, berbagai pengetahuan baru pun saya dapatkan,"ujar Maulida Khilmaya.