Muara Tebo, Disdikbud - Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).
Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak.
Membaca dari Program Sekolah Penggerak (PSP) ini penulis ingin menyampaikan sedikit catatan kecil sebagai motivasi bagi Kepala sekolah lain untuk mau berpartisipasi dan menyiapkan diri mengikuti PSP ini secara serius.
Asrizal B, S.Pd adalah salah satu Kepala Sekolah yang dinyatakan lulus sebagai Kepala Sekolah Penggerak Tahap 2 tingkat Nasional dan tahap 1 tingkat Kabupaten Tebo.
Banyak yang bertanya hal apa yang membuat SDN 41/VIII Tanah Garo lulus? apa karena SDN 41/VIII Tanah Garo bagus? Untuk diketahui bersama bahwa SDN 41/VIII Tanah Garo berada di desa terpencil diperbatasan antar Kabupaten dan terdapat masyarakat yang merupakan Komunitas Suku Anak Dalam (SAD).
Selain itu, jika melihat dari Program pendidikan sebelumnya. Satuan pendidikan yang mendapat predikat Sekolah Sekolah Standar Nasional dan Sekolah Bertaraf Internasional diambil dari sekolah maju yang ada diperkotaan.
Menurut Kepsek SDN 41/VIII Tanah Garo, lulus sebagai PSP menjadi sebuah tantangan tersendiri. Dengan menempelnya status SDN 41/VIII Tanah Garo yang saat ini disebut sekolah penggerak. Sisi lain juga muncul ketika ada yang meragukan SDN 41/VIII Tanah Garo lulus sebagai Sekolah Penggerak.
Pengalaman Seleksi Sekolah Penggerak
Melalui web Disdikbud Tebo Asrizal B, S.Pd Inigin berbagi pengalaman dan menyampaikan bahwa yang diseleksi bukan sekolahnya tapi Kepala Sekolahnya dengan seleksi yang ketat dimulai dengan mengisi biodata dan essay. dilanjutkan dengan pertanyaan berjumlah 8 Soal dengan turunan nya,dan harus dijawab dengan pengalaman dan ditentukan berapa jumalah kosakata-nya.
Selanjutnya proses seleksi dilanjutkan dengan seleksi tahap 2 yaitu simulasi mengajar dan Wawancara bersama dua orang assesor dari Pusat dan akhirnya baru dinyatakan lulus. Menurutnya, salah satu pertanyaan yang menjadi motivasi penulis mengikuti program ini adalah pada kata kunci; Program Sekolah Penggerak ini meningkatkan Sumber Daya Manusia disekolah, Warga Sekolah Baik Kepala Sekolah maupun Guru akan ditingkatkan SDM nya.
Evaluasi dari seleksi Sekolah Penggerak adalah Selama ini kami kurang termotivasi sehingga kami tertinggal. Sebagai harapan Asrizal B, S.Pd melalui mengikuti PSP dan sesuai dengan programnya 3 tahun lamanya. Ia dan SDN 41/VIII Tanah Garo akan dibimbing oleh TIM ahli, tidak saja dari Kabupaten Tebo tapi juga dari tingkat Nasional.
Asrizal B, S.Pd mengakui sudah mulai merasakan manfaat disaat bergabung dengan komunitas Kepala sekolah Penggerak yang sudah terlebih dahulu Lulus baik di FB maupun di IG dan media sosial lainnya.
Mengingat kembali saat wawancara pertanyaan pertama kegiatan PSP yang ditanyakan adalah “apa motivasi Bapak mengikuti Program Sekolah Penggerak"?
Asrizal B, S.Pd menjawab: "Motivasi saya adalah yang pertama saya ingin bertenu dan berbagi pengalaman dengan Kepala Sekolah Hebat di seluruh Indonesia,ke dua saya ingin meningkatkan Sumber Daya Manusia di sekolah".
Ternyata jawaban yang pertama sudah mulai ia rasakan. SDN 41/VIII Tanah Garo dan dirinya becermin dari sebuah cerita sekolah yang telah mengikuti PSP dari Indonesia bagian Timur.
"ada seorang Kepala Sekolah hebat dari Indonesia Timur, disaat dia pertama masuk kesekolahnya ,dia tidak punya guru PNS, sarana prasarannya tidak lengkap dan jauh dari kata cukup, namun sekarang sekolah nya sudah menjadi rujukan dari sekolah lain. Perjuangan yang luar biasa".
Kisah di atas menjadi penyemangat Asrizal B, S.Pd bahwa sosok Kepala sekolah di atas adalah agen perubahan dan banyak lagi contoh Kepala Sekolah yang telah berhasil merubah warna sekolah disaat awalnya kekurangan lalu menjadi rujukan. Selain itu, satuan pendidikan harus meningkatkan program literasi. Menurut Kepsek SDN 41/VIII Tanah Garo bahwa literasi sangat dibutuhkan. Kegiatan membaca dan menulis adalah suatu hal yang selama ini kita abaikan,
Sebagai penutup pengalaman yang ingin dibagikan Asrizal B. S,Pd adalah Saat ini belum melihat kelebihan dari PSP. Namun ditahun ke 4 nanti kita akan melihat lompatan jauh kedepan dari sekolah-sekolah yang mengikuti program tersebut.
SDN 41/VIII Tanah Garo, mulai tanggal 10 Mei ini akan dilatih sesuai dengan program dan yang akan dilatih adalah Kepala Sekolah, Pengawas Pembina dan 2 orang Guru tergabung dalam TIM DKP yang nanti akan mengimbaskan kepada guru lain dan sekolah lain. Semoga pengalaman dan proses yang berjalan ini menjadikan cita-cita SDN 41/VIII Tanah Garo menjadi sekolah terdepan akan terwujud.
Kontributor dan Narasumber : Asrizal B, S.Pd Kepala Sekolah SDN 41/VIII Tanah Garo