Muara Tebo, Disdikbud - Sampah merupakan satu permasalahan yang patut untuk diperhatikan, sampah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita manusia, karena pada dasarnya semua manusia pasti menghasilkan sampah. Sampah merupakan suatu buangan yang dihasilkan dari setiap aktivitas manusia.
Volume peningkatan sampah seiring dengan meningkatnya kosumsi manusia. Demikian juga dengan SD Negeri 225/VIII Sako Makmur sampah juga merupakan persoalan yang cukup membutuhkan perhatian. Bagaimana tidak tingkat konsumsi warga sekolah terutama peserta didik yang cukup tinggi menyebabkan penumpukan sampah dilingkungan sekolah.
Hal tersebut berupa penumpukan sampah menjadi permasalahan yang perlu diatasi segera mungkin. Karena, dampak pencemaran lingkungan yang diakibatkan dari sampah yang meng-onggok pada suatu tempat dapat membuat suasana anaerob ( miskin oksigen ) dan menimbulkan bau tak sedap.
Bau yang tidak sedap oleh tumpukan sampah dikarenakan tingginya kandungan protein dalam sampah. Bermodalkan ilmu cara pengolahan kompos yang didapat dari hari hasil pelatihan saat mengikuti Pelatihan Daur Ulang Sampah bersama Dinas Lingkungan Hidup dan WWF pada September 2021.
Ibu Eni Setyowati, S.Pd.SD ingin memberi edukasi kepada siswa tentang salah satu cara pengolahan sampah yang bermanfaat untuk lingkungan dan diharapkan memiliki nilai ekonomis untuk sekolah. Selain edukasi sampah untuk siswa juga mengaplikasikan pembelajaran PLH dalam kehidupan sehari –hari siswa di sekolah. Dalam hal ini Ibu Eni Setyowati,S.Pd.SD tergerak untuk mengajarkan kepada peserta didik di SD Negeri 225/VIII Sako Makmur bahwa sampah tidak hanya bisa dibakar akan tetapi ada nilai ekonomisnya yang bisa dimanfaatkan untuk lingkungan sekolah. salah satunya dengan mengolah sampah menjadi Kompos.
Kegiatan Siswa Pra Pembuatan Kompos di SD negeri 225/VIII Sako Makmur
Untuk meningkatan nilai ekonomis dari sampah yang berterbaran di SD negeri 225/VIII Sako Makmur maka Ibu Eni Setyowati,S.Pd.SD akan menjadikan kegiatan pembuatan kompos sebagai alternatif penyelesaian masalah sampah.
Kegiatan yang dilakukan siswa meliputi :
1) setiap siswa diberikan pelatihan tentang cara mengolah sampah menjadi kompos sebagai pendidikan dini tentang lingkungan hidup.
2) ketika kegiatan pelatihan siswa diminta untuk melakukan pengumpulan sampah dari sisa potongan rumput atau bunga dan juga daun –daun yang telah mengering, plastik,kardus dan besi atau seng.
3) sampah yang sudah dikumpulkan oleh siswa akan ditumpuk dalam 3 bak sampah yang dimiliki oleh sekolah , ketiga bak sampah itu meliputi bak pertama berisi sampah yang bernilai ekonomis yang berisi plastik, kardus, besi dan potongan seng yang bisa disortir kembali dan bisa dijual pada pengepul, bak kedua berisi sampah –sampah organik yang bisa dibuat kompos serta bak yang ke tiga merupakan bak pembakaran.
Tahap Pembuatan Kompos di SD negeri 225/VIII Sako Makmur
Pengolahan sampah di SD Negeri 225 /VIII Sako Makmur menjadi kegiatan paling diminati oleh siswa adalah saat proses pengolahan sampah organik menjadi kompos. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari sabtu dan dilakukan oleh siswa kelas IV dan V. Tahapan kegiatan pembuatan kompos di SD Negeri 225/VIII Sako Makmur dilakukan dengan langkah –langkah seperti berikut:
1) melakukan pencincangan atau pemotongan sampah organik menjadi bagian yang lebih kecil agar memudahkan busuk atau terfermentasi dengan sempurna.
2) memasukan tanah secukupnya ke dalam bak yang telah berisi sampah –sampah organik/
3) menyiram permukaan tanah dengan menggunakan air secukupnya.
4) memasukan kembali sampah organik ke dalam bak tersebut.
5) kembali menambahkan lagi tanah diatas sampah organik dan
6) tutup bak dengan rapat dan biarkan selama 3 minggu.
Dokumentasi Pembuatan Kompos Di SD Negeri 225/VIII Sako Makmur |
Pengolahan sampah oleh siswa melalui pembuatan kompos di sekolah diharapkan dapat diterapkan oleh siswa di rumah. Selain menanamkan pada siswa bahwa sampah mempunyai nilai ekonomi apabila dimanfaatkan untuk didaur ulang atau dijadikan kompos , juga menanamkan pada siswa bahwa lingkungan sekitar kita harus bersih dari sampah.
Kegiatan pembuatan kompos yang dilakukan siswa SD Negeri 225/VIII Sako Makmur di bawah guru pembimbing Ibu Eni Setyowati ,S.Pd.SD menjadi sebuah hal yang luar biasa, praktek baik ini bisa menanamkan nilai pada siswa, bahwa sampah mempunyai nilai ekonomis, nilai sosial dan nilai lingkungan. Selain sortiran sampah dan kompos yang sudah jadi bisa dijual, siswa bergontong royong untuk melakukan pembuatan kompos dan lokasi sekolah terhindar dari sampah yang menumpuk. Menurut ibu Eni Setyowati,S.Pd.SD pembuatan kompos ini membuat siswa kelas IV dan V SD Negeri 225/VIII Sako Makmur dapat melakukan praktek langsung dalam menghasilkan sebuah inovasi untuk mengatasi penumpukan sampah di sekolah. Solusi tersebut berupa pembuatan kompos.Keberhasilan pembuatan kompos ini mendorong siswa untuk memiliki kesadaran yang tinggi dalam menjaga dan merawat lingkungan sekolah dimulai dengan memilah sampah menjadi hal yang lebih spesifik sampai melakukan pengolahan sampah.
Keberhasilan Peserta didik SD Negeri 225/VIII Sako Makmur dalam pengolahan sampai menjadi kompos tidak terlepas dari sinergitas multipihak , mulai dari keterlibatan ibu Eni Setyowati,S.Pd.Sd dalam program dari Dinas Lingkungan Hidup dan lembaga konservasi WWF yang telah melakukan pelatihan pengolahan sampah di sekolah dan dipraktekkan langsung oleh guru sebagai pengembangan dari mata pelajaran pengembangan lingkungan hidup dilaksanakan bersama siswa kelas V dan VII membuat kompos dengan memanfaatkan limbah sampah organik.
Nara Sumber : ENI SETYOWATI,S.Pd.SD (Guru Kelas SDN 225/VIII Sako Makmur)
Kontributor : Murni ,S.Pd ( Guru SMPN 1 Kab Tebo/Fasda )