Praktik Baik Tri Harjanti, S.Pd.SD SDN 201/VIII Pinang Belai |
Muara Tebo, Disdikbud – Dalam memfasilitasi kegiatan pembelajaran guru didorong untuk kreatif dan inovatif agar siswa selalu mendapatkan pembelajaran yang menarik. Hal ini lah yang dilakukan oleh Tri Harjanti, S.Pd., SD salah seorang guru di SDN 201/VIII Pinang Belai, Kecamatan Serai Serumpun, Kabupaten Tebo. Beliau melakukan praktik baik dengan membuat diorama daur air bersama siswanya.
Diorama merupakan miniatur benda tiga dimensi untuk menggambarkan keadaan sesungguhnya dari landscap keadaan sejarah, pemandangan, kejadian alam untuk kebutuhan pertunjukan dan pendidikan. “Proses pembuatan diorama daur air cukup mudah”, ungkap ibu ini sambil tersenyum.
Project Based Learning Membuat Diorama Pada Materi Siklus Air Oleh Tri Harjanti, S.Pd.SD
Tri Harjanti,S.Pd., SD Memilih pembelajaran Project Based Learning untuk materi Siklus Air pada jenjang kelas 5 SD, dengan sebuah tujuan agar peserta didik aktif dan membuat pembelajaran pada materi siklus air menjadi lebih menyenangkan bagi peserta didik. Selanjutnya ia menuturkan “Dalam pembelajaran materi siklus air ini, saya melibatkan siswa untuk aktif memahami proses terjadinya daur air di alam. Langkah yang saya lakukan adalah dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi dan menggali informasi tentang siklus air. Secara tidak langsung siswa akan saling berinteraksi dan berkolaborasi dengan anggota kelompok”, tuturnya.
Proyek Diorama pada Materi Siklus Air |
Hal-hal yang dibahas dalam kelompok diantaranya bagaimana perjalanan siklus air, serta apa saja manfaat air bagi kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. Setelah berdiskusi, siswa diminta membuat karya diorama sikus air sesuai dengan imajinasi mereka dengan alat dan bahan yang sudah dirinci dalam LKPD.
Presentasi Peserta didik setelah berhasil membuat Proyek Diorama pada materi Siklus Air |
Ibu Tri menerapkan Skenario pembelajaran yang didapatnya bersama Tanoto Foundation “Melalui metoda ini skenario pembelajaran MIKiR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi dan Refleksi) terlihat semua. Hal ini nampak dari bagaimana guru mampu menyajikan kegiatan pembelajaran dan bagaimana siswa berperan dengan aktif menuangkan ide dan gagasan. Mulai dari mengamati gambar proses daur air pada LKPD, kemudian berinteraksi dengan teman sekelompoknya untuk membuat diorama” ungkapnya.
Setelah membuat diorama dan mendiskusikan manfaat air, siswa kemudian diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi dan karya kelompoknya di depan kelas. Dalam pembelajaran ini guru hanya berperan menjadi fasilitator.
Dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam pembuatan diorama siklus air ini, ternyata hasilnya membuat siswa antusias. “Saya senang membuat diorama ini dalam pembelajaran karena melatih kemampuan dan keterampilan siswa dalam menyampaikan ide dan gagasannya melalui karya”, ungkap Ibu Tri Harjanti, S.Pd., SD. 14 Juni 2022 /Tebo Pintar/
Narasumber : Tri Harjanti, S.Pd.,SD
Kontributor : Dicky Eka Putra, S.Pd