Muara Tebo, Disdikbud -
SD Negeri 108/VIII Sari Mulya yang berada di wilayah Kecamatan Rimbo Ilir
Kabupaten Tebo menjadi salah satu sekolah Program Sekolah Penggerak Angkatan 2
tahun 2022, di mana program ini merupakan salah satu kebijakan Merdeka Belajar
dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Program Sekolah
Penggerak (PSP) adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam
mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui
terciptanya Profil Pelajar Pancasila. Program Sekolah Penggerak berfokus pada
pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang berpusat pada peserta
didik mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan sumber
daya manusia yang unggul baik kepala sekolah, guru maupun Tendiknya.
Oleh karena itu, untuk
menciptakan Sumber Daya Manusia yang dapat menunjang suksesnya Program Sekolah
Penggerak telah dilakukan Pelatihan Komite Pembelajaran (PKP) yang terdiri dari
pengawas pembina, kepala sekolah dan guru Kelas 1 dan 4 yang akan melaksanakan proses
pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum Merdeka di tahun Pelajaran
2022/2023.Guna untuk mengimbaskan Pengetahuan dari hasil PKP maka pada Sekolah
Penggerak terdapat program In House Training kepada seluruh Pendidik dan Kependidikan di
SDN 108/VIII Sari Mulya Kecamatan Rimbo Ilir yang berlangsung dari tanggal 2
sampai 9 Juli 2022.
Kepala SDN 108/VIII
Sari Mulya Sularto S.Pd dalam sambutan pada acara pembukaannya pada tanggal 02
Juli 2022 menyampaikan rasa bangga dengan lolosnya SDN 108/VIII Sari Mulya sebagai salah satu Sekolah Penggerak Wilayah
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tebo. Beliau menambahkan dengan
terpilihnya sebagai Sekolah Penggerak, maka nantinya SDN 108/VIII Sari Mulya akan
menjadi “penggerak” untuk sekolah lainnya dalam meningkatkan kualitas belajar
mengajar, oleh karena itu sekolah terus meningkatkan kualitas SDM demi
mendukung tercapainya tujuan sebagai sekolah penggerak
Kegiatan
di buka oleh Sugito,S.Pd yang merupakan Pengawas Sekolah Penggerak SDN 108/VIII
Sari Mulya sekaligus pemateri pada kegiatan tersebut menyampaikan bahwa
kegiatan In House Training (IHT) ini sangat
penting untuk mengubah mindset
seluruh guru agar memahami Program Sekolah Penggerak, Kurikulum Merdeka, Profil
Pelajar Pancasila dan implikasinya dalam pembelajaran sesuai dengan perannya
masing-masing. Di samping itu, guru harus mampu memahami, menganalisis,
dan menyusun kerangka
kurikulum operasional di satuan
pendidikan antara lain,
visi, misi, tujuan
satuan pendidikan, menurunkan capaian
pembelajaran (CP) menjadi
tujuan pembelajaran (TP) dan
alur tujuan pembelajaran
(ATP), menyusun perangkat ajar
(modul ajar, dan
perangkat lainnya), serta pengorganisasian pembelajaran.
“Guru juga harus memahami perencanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dan memodifikasi Modul Ajar dan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, mengetahui kegunaan dan fitur-fitur yang ada dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM)”, ungkap Sugito,S.Pd mengakhiri sambutannya. (Adm)