Dinas Dikbudpora Kab. Tebo
Selamat datang di situs resmi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tebo Provinsi Jambi

Muara Tebo, Disdikbud - Muara Tebo, Disdikbud - Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tebo mengikuti kegiatan Festival Batanghari yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi Prov. Jambi pada Tgl. 22 s/d 24 September 2022 di Ancol Jambi.

 

Disdikbud Kab. Tebo membawakan upacara ritual cuci kampung yg bernama "Beralin Mayang Mandi Baro Api" yang berasal dari desa Muara Sekalo.

 

Bersama kelompok ibu-ibu paruh baya, pemain kolintang dan dukun pengobat kampung, upacara adat ini dikemas untuk pertunjukan seni tradisi di dalam rangkaian festival tradisi dengan mengembangkan alur, musik dan tarian sehingga menjadi suatu tontonan yang menarik

 

Tujuan penampilan ini adalah untuk mengenalkan pada masyarakat luas bahwa di kabupaten Tebo khususnya di desa Muara Sekalo terdapat ritual adat yang rutin dilaksanakan dan percayai oleh masyarakat setempat sebagai tolak balak atas wabah penyakit aau wabah lainnya yang menyerang desa mereka.

 

Kegiatan ritual ini dilaksanakan setiap bulan Suro serta juga merupakan komitmen pemerintah kabupaten Tebo melalui Disdikbud Kab. Tebo sebagai bentuk implementasi dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.


 

Upacara Adat tradisi “Beralin Mayang Mandi Baro Api” merupakan sebuah Tradisi yang terdapat di desa Muaro Sekalo, Kec. Sumay, Kabupaten Tebo. Tradisi ini biasanya dilaksanakan pada setiap bulan ashuro dengan maksud untuk  Mengobat Kampung seperti wabah (Aro Aro Kencang).

 

Di dalam  Tradisi ini terdapat beberapa tahapan prosesi dari mulai pemberian syarat dan pertanda kepada seorang Dukun, Nyanyian berupa mantra-mantra, Prosesi Sanggaran, Mandi Baro Api, dan diakhiri dengan penghanyutan Nyimas. Prosesi awal yaitu pemberian syarat kepada seorang dukun yang turun temurun dipercaya sebagai pengobat kampung dan didampingi oleh seorang perempuan untuk  mempersiapkan sesajian. Dan dilanjutkan dengan Mantra-Mantra nyanyian ritual oleh dukun, setelah itu masyarakat mengelilingi Sanggaran dengan maksud penyucian diri  dari Wabah atau penyakit.

 

Selanjutnya prosesi Beralin Mayang (mandi dengan menggunakan pelepah pinang muda dan Bara Api). Kemudian prosesi terakhir yaitu penghanyutan Tujuh Nyimas ke Tujuh Muaro. Di dalam Tradisi Beralin Mayang Mandi Baro Api di kemas menjadi sebuah pertunjukkan dengan menghadirkan iringan musik, nyanyian, serta tari tradisi daerah Muaro Sekalo  sebagai pendukung suasana.

 

Berikut adalah konsep Upacara Adat tradisi “Beralin Mayang Mandi Baro Api”:


Diberdayakan oleh Blogger.